Sabtu, 03 Januari 2009

Tidak semua orang Yahudi mendukung Zionisme

Tidak semua orang Yahudi mendukung Zionisme. Yahudi Ortodoks bahkan tidak mengakui negara Israel di Palestina karena mendahului Messiah. Di Belanda ada Stichting Een Ander Joods Geluid (Yayasan Suara Lain Yahudi) yang menilai kelakuan Israel tak lebih baik dari negara penjahat.

pada hari-hari pertama agresi Israel ke Gaza, Suara Lain Yahudi pada 28/12/2008 langsung mengedarkan siaran pers. Berikut ini terjemahan selengkapnya.

Kabinet Olmert mulai periode pemerintahannya dengan serangan udara terhadap Lebanon di 2006, dan mengakhirinya dengan khas: bombardemen berdarah-darah ke Gaza.

Saat itu dan sekarang alasannya sama: kami tak bisa lain. Saat itu dan sekarang adalah kebohongan.

Perang terhadap Libanon adalah pilihan sadar dan eskalasinya dikehendaki, bombardemen di Gaza juga begitu.

Bahkan agresi ke Gaza itu merupakan pamungkas atas blokade yang melawan hukum dan tidak berperikemanusiaan, dilakukan atas keterlibatan Amerika Serikat (AS), Eropa dan Mesir.

Meskipun demikian Hamas tak bisa dipaksa bertekuk lutut. Persoalan harus segera dituntaskan, sebelum mungkin angin baru akan bertiup dari Washington di bawah pemerintahan baru. Oleh sebab itu bukan tanpa alasan Israel telah lebih dulu melanggar gencatan senjata dengan serangan pertama pada 4/11/2008, bertepatan dengan hari terpilihnya Obama.

Hamas harus dan akan dijungkalkan dari kekuasaannya, aparat pemerintahannya dihancurkan, dan para pemimpinnya dibunuh. Mereka tidak boleh membela diri, mereka harus menurut. Di sisi lain, seperti di Libanon, Israel mengerahkan kekuatan militer moderen nan menghancurkan terhadap penduduk sipil, demi merealisasikan tujuan-tujuan politik.

Bagi pemerintah Israel diplomasi adalah kelanjutan dari perang dengan alat lain. Ancaman, tekanan, dan kekerasan militer adalah bahasa andalan Israel. Pemerintah Olmert dalam hal ini sama saja: mereka selama 3 tahun sama sekali tidak berprestasi, di mana mereka dapat mendekatkan sebuah solusi konflik Israel-Palestina barang semilimeter pun melalui perundingan.

Oleh karena itu Yayasan Suara Lain Yahudi menilai Israel tidak hanya bertanggung jawab atas setiap korban yang tewas atau luka di Gaza, tetapi juga untuk stagnasi total dari proses damai.

Sebuah pemerintahan yang memiliki semua kartu truf di tangan untuk mencapai keberhasilan diplomasi, namun gagal secara menyedihkan terutama karena ketidakmauan, dan menjelang habis masa pemerintahannya tak punya cara lain selain berperang, adalah tidak hanya inkompeten tetapi juga kriminal.

Kebijakan luarnegeri Belanda sangat menyolok dengan toleransi berlebihan terhadap 'negara sahabat' ini, yang terhadap para tetangganya berkelakuan tidak lebih baik dari negara penjahat paling jahat.

Pengurus Yayasan Suara Lain Yahudi

Memang Orang-orang yahudi tidak semuanya cinta perang dan haus kekuasaan,Kita sebagai Umat beragama juga harus menghormati orang yahudi ini,Jangan hanya gara-gara israel menyerang palestina secara membabi buta kita menyalahkan semua yahudi.