Rabu, 15 April 2009

SBY-Nurwahid Difavoritkan, Berkah Buat Yudhoyono

SBYSurvei LP3ES menempatkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Hidayat Nur Wahid menjadi pasangan terfavorit pilihan masyarakat dalam Pemilu Presiden 2009.

Menurut pengamat politik Bara Hasibuan, penilaian masyarakat tersebut menjadi nilai lebih bagi SBY dan Partai Demokrat untuk membangun koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Saya pikir hasil 20 persen itu suatu berkah bagi Yudhoyono yang seharusnya tidak disia-siakan. Jadi di sini dia bisa membangun satu koalisi yang baik, lebih kuat berdasarkan semangat baru dan muka-muka baru," paparnya di kantor LP3ES, Jalan S Parman Nomor 81 Slipi, Jakarta, Rabu (15/4/2009).

Bara mengatakan, apabila SBY terpilih kembali menjadi presiden, maka bukan hanya kelanjutan kepemimpinannya, tapi kelanjutan untuk membawa perubahan. "Membawa Indonesia untuk lebih baik. Jadi jangan sampai dimonopoli oleh lawan poitiknya," imbuhnya.

Meski demikian, cawapres seperti Sri Mulyani dari nonpartai bila digandeng oleh SBY dan mendapat dukungan dari partai lainnya, maka dukungan semakin besar. "Saya yakin respek masyarakat terhadap SBY akan lebih besar," ungkap Bara.

Survei LP3ES menempatkan pemilih pasangan SBY-Hidayat sebanyak 20,8 persen, SBY-JK 16,3 persen, Megawati-Sultan 9,8 persen, Megawati-Hidayat 2,6 persen, Megawati-JK 4,6 persen. Kemudian duet SBY-Akbar Tandjung 5,4 persen, JK-Hidayat 2,4 persen, JK-Din Syamsudin 0,8 persen,

Tingginya dukungan atas pasangan SBY-Hidayat berasal dari pemilih demokrat 39,4 persen, PKS 51,5 persen, PAN 22,3 persen, PPP 26,1 persen. Tingginya dukungan atas pasangan SBY-JK berasal dari pemilih Golkar 25,6 persen, dan Hanura 22,1 persen.
selain Itu, Pernyataan Anis Matta bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan hengkang dari rencana koalisi dengan Partai Demokrat, jika Demokrat berkoalisi dengan Golkar, dimaklumi oleh jajaran pimpinan DPP Partai Demokrat.

"Saya imbau kepada sahabat-sahabat politikus, hati boleh panas, kepala tetap dingin," seloroh Ketua DPP Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, saat ditemui di acara penandatanganan kontrak politik Demokrat-PPPI di Hotel Nikko Jakarta, Rabu (15/4/2009).

Dia mengatakan, kekhawatiran PKS beralasan lantaran jika Golkar kembali berkoalisi dengan Demokrat, diperkirakan kans untuk mengajukan RI 2 semakin tipis.
Sumber dari berbagai Sumber koran