Jumat, 12 Juni 2009

Tentara Kita Banyak Mati Bukan Karena Perang Tapi Karena Bobroknya Kendaraan


Masih belum Hilang Di Ingatan kita semua jatuhnya pesawat Hercules milik TNI di Mageatan Yang menewaskan 92 orang dari total 110 orang penumpang.Baru Saja Dua orang Prajurit TNI tewas dalam kecelakaan jatuhnya pesawat helikopter milik TNI AU jenis Super Puma SA 330. Kedua korban tewas adalah Serka Dodi dan Serka Catur Heri.

Memang Kecelakaan Alutsista(ALAT UTAMA SISTEM SENJATA ) TNI sering sekali terjadi di Indonesia ini,Sungguh sangat disayangkan Para tentara yang telah dilatih selama bertahun-tahun akhirnya mati karena kecelakan yang disebabkan boboroknya Alutsista yang dinaiki.Bahkan selama masa pemerintahan SBY pada tahun 2004-2009 Mungkin lebih banyak perwira TNI yang meninggal karena kecelakaan daripada Meninggal karena perang.

Sebetulnya Kematian Para TNI bisa dicegah dengan cara memperbanyak angaran Pertahanan Indonesia sehingga Alutsista bisa dirawat dengan baik dan TNI bisa membeli alutsista yang lebih canggih.Bisa Dibilang ini adalah salah satu kejelekan dari pemerintah SBY,Tidak begitu peduli dengan anggaran Pertahanan Indonesia.Bagaimana coba kalau negara lain menyerang Indonesia apakah TNI bisa mempertahankan Indonesia,jangan-jangan malah para perwira TNI udah mati duluan karena kecelakaan:)

Oh iya ini ada sedikit Kutipan dari Blognya Pak JK,"Betapa sedih melihat para prajurit kita, mereka gugur bukan dalam medan pertempuran, tapi dalam sebuah kecelakaan pesawat yang jatuh di bandara sendiri. Maka benarlah apa yang menjadi anekdot selama ini yang mengatakan bahwa seandainya kita berperang dengan negara asing, maka mereka tidak akan mau membuang-buang Anti Air Misile mereka, ketika pesawat kita melintas karena pada akhirnya akan jatuh sendiri tanpa harus ditembak. Ini tentu menampar muka kita sebagai sebuah bangsa. Tapi kalau mau jujur memang seperti itulah kondisi ALUTISTA kita, yang masih jauh dari kata “sempurna”.


Tahun 60-an adalah puncak kejayaan dari militer kita, mereka sangat disegani oleh bangsa lain. kita masih memiliki pesawat yang mampu terbang non stop menuju Australia, pergi buang kaleng di sana, dan hebohlah pihak Australia dalam ketakutan karena dia pikir kita mau serang mereka. Namun sekarang yang terjadi, pesawat militer kita berjatuhan tanpa ditembak. Memang diakui bahwa anggaran pertahanan kita masih kurang sekali, banyak dipotong. sehingga kita tidak bisa membeli ALUTISTA yang baru. Selama ini kita selalu berlindung dengan apology “tidak apa-apa yang penting perawatannya bagus”, bagaimana mau perawatan bagus kalau Alutista kita yang sudah berumur uzur onderdilnya tidak tersedia lagi di pasar. Sehingga sistem kanibalisasi merupakan suatu hal yang lazim dilakukan oleh teknisi kita, bahkan pipa air dipotong untuk dijadikan pipa baling-baling.
"